Bupati KSB Dorong Investor Korea, Realisasi Jembatan Kertasari- Kayangan - newsmetrontb

Wednesday, July 17, 2019

Bupati KSB Dorong Investor Korea, Realisasi Jembatan Kertasari- Kayangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) serius mendorong realisasi pembangunan jembatan Lombok – Sumbawa. 
Sumbawa Barat - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) serius mendorong realisasi pembangunan jembatan Lombok – Sumbawa. Pemda KSB sendiri sudah bersurat ke konsultan asal Korea Selatan (Korsel) yang pernah melakukan pre-feasibility study (pre-FS) rencana pembangunan jembatan sepanjang 16 Km tersebut.

Konsultan asal Korsel tersebut nantinya akan memaparkan hasil pre-FS yang telah dilakukan akhir 2018 lalu ke Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. ‘’Saya sudah bersurat ke DOHWA Engineering, perusahaan asal Korea. Kita minta dia mempresentasikan di depan gubernur. Hasil pre-FS yang sudah pernah dilakukan,’’ kata Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM yang dikonfirmasi media.

Ia mengatakan, pre-FS sudah dilakukan. Hasil pre-FS, pembangunan jembatan Lombok – Sumbawa layak secara teknis. Namun untuk kajian yang lebih mendalam, perlu dilakukan FS oleh Pemprov NTB.

Musyafirin mengatakan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc pernah mengatakan apabila hasil kajian layak, maka Pemprov siap melakukan FS.  ‘’Gagasan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa itu muncul sejak 2016 lalu,’’ jelas Musyafirin.

Bahkan katanya, Pemda KSB sudah mengusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi pada 2016. Sampai akhirnya, Pemda KSB menggandeng perusahaan asal Korsel untuk melakukan pre-FS.

Bupati KSB menjelaskan, jembatan Lombok-Sumbawa tersebut rencananya dari Pelabuhan Kayangan – Kertasari KSB. Berdasarkan kajian awal yang dilakukan perusahaan asal Korsel tersebut, sebagian besar kedalaman laut antara 18-20 meter. Namun di sekitar Selat Alas, pada jarak 400-600 meter, kedalaman lautnya di bawah 300 meter.

Sesuai hasil pre-FS, ada beberapa opsi yang dibuat. Salah satunya pada area dengan jarak 400-600 meter tersebut dibuat terowongan. Menurutnya, pembangunan jembatan Lombok-Sumbawa ini cukup visibel dari sisi investasi. Tetapi perlu diperdalam lagi dalam FS.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian  Pengembangan (Bappeda) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP mendorong rencana pembangunan jembatan penghubung Lombok – Sumbawa dapat terealisasi. Menurutnya, jembatan Lombok-Sumbawa memiliki prospek yang lebih tinggi dibandingkan jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) di Jawa Timur.

Pasalnya, keberadaan jembatan Lombok-Sumbawa berada di jalur logistik nasional Aceh – Nusa Tenggara Timur (NTT). ‘’Intinya, kalau itu bisa terealisasi maka bagus kedepannya. Bisa meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas. Juga pastinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi,’’ kata Ardhi.

Sesuai hasil pre-FS, rencana pembangunan jembatan penghubung sepanjang 16 Km tersebut layak secara teknis. Ia berharap, rencana pembangunan jembatan tersebut juga layak secara ekonomi.

Realisasi pembangunan jembatan Lombok-Sumbawa akan ditentukan oleh benefit cost ratio. Yakni perhitungan biaya yang dikeluarkan investor untuk membangun dengan manfaat yang akan diperoleh.

Menurutnya, tidak masalah jika nanti jembatan Lombok-Sumbawa berbayar seperti melewati jalan tol. Karena Lombok-Sumbawa merupakan jalur logistik nasional, maka prospeknya lebih tinggi dibandingkan Jembatan Suramadu.

‘’Ini agak beda dengan Jembatan Suramadu. Kalau inikan jalur nasional. Sehingga prospeknya sebenarnya lebih tinggi dibandingkan Suramadu,’’ kata mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini.

Cuma sekarang, kata Ardhi, kapan jembatan Lombok-Sumbawa dibangun dengan melihat aspek ekonominya. Menurutnya, harus dilihat juga lalu lintas harian rata-rata (LHR) dari Lombok ke Sumbawa.

Selama ini, arus ke luar masuk barang di Penyeberangan Kayangan-Poto Tano butuh waktu lama karena tak seimbangnya dermaga penyeberangan. Seharusnya di Pelabuhan Kayangan dan Poto Tano, jumlah dermaganya sama yakni tiga. Dua dermaga operasional dan satu sebagai cadangan ketika penyeberangan membeludak. (Adyt)

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments