Tim peneliti dari Cornell University, Ithaca Newyork, Amerika Serikat mengaku prihatin terhadap dampak dari penggunaan Mercury (Hg) di sejumlah wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. |
Sumbawa Barat - Tim peneliti dari Cornell University, Ithaca Newyork, Amerika Serikat mengaku prihatin terhadap dampak dari penggunaan Mercury (Hg) di sejumlah wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.
Prof. Jennifer Goldstein, Dosen Cornell University mengaku telah meneliti dan mengunjungi sejumlah titik tempat aktifitas penambangan emas tanpa izin di wilayah setempat, dan menyatakan tingkat pencemaran sudah sangat mengkhawatirkan.
"Ini masalah serius, bagi ancaman ekosistem lingkungan, flora, fauna dan manusia," kata, Jennifer, kepada Jurnalis setempat, Rabu (29/7) lalu di Tatar, Desa Tongo Loka, Kecamatan Sekongkang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Jennifer bersama rekan sesama peneliti, Dr. Sofian Anshori mahasiswa pasca sarjana di Cornell University Amerika Serikat. Selain, Tatar keduanya mendatangi pusat penambang emas tanpa izin di Desa Lamunga, Kecamatan Taliwang. Keduanya, berdialog dengan penambang, mengambil semple hasil olahan gelondong dan limbah cair bekas gelondong.
Menurut, Jennifer keseimbangan lingkungan sangat mempengaruhi ekosistem floura, fauna dan manusia. Jika ini terganggu akibat pencemaran lingkungan, maka kondisi alam atau ekosistem akan berubah serta berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
"Kita sangat konsen terhadap situasi dan pengendalian dampak lingkungan akibat pencemaran limbah bahan kimia Mercury dan Sianida,"ujar Jennifer.
Keduanya berharap, kondisi lingkungan bisa segera di rehabilitasi meski butuh waktu dalam jangka panjang. Namun, harus dilakukan sesegera mungkin sebelum menimbulkan berbagai dampak, sosial, kesehatan dan keberlanjutan sumber daya alam.
(LNG.01)
@lombokepo