Sumbawa Barat - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat meminta kepada Perusahaan Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) untuk rutin melaporkan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di tambang.
"Semua tenaga kerja asing yang datang ke perusahaan harus melaporkan ke pemerintah daerah agar data mereka bisa kita ketahui," jelas Kepala Badan Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri (Kesbangpoldagri) KSB melalui Dr. H. Burhanuddin, S.Sos.I., M.Pd.I selaku kepala bidang Kewaspadaan Nasional Kerjasama Inteljen dan Penanganan Konflik kepada media ini, Senin, (24/1/2022).
Ia juga menuturkan, bila pihak perusahaan menerima langsung tanpa ada laporan, maka akan jadi masalah terutama terkait tenaga kerja. "Kami minta perusahaan harus terbuka dan transparan kepada publik terutama ke pemda," kata Ustadz Bur sapaan akrabnya.
Dia mengingatkan, jangan sampai dikemudian hari menjadi permasalah panjang terhadap tenaga kerja terutama lokal yang harus menjadi perhatian serius. Upaya perbaikan sistem juga harus menjadi hal penting bagi perusahaan.
"Apalagi sebentar lagi akan dimulainya pembangunan tempat pemurnian emas atau smelter, maka akan banyak tenaga kerja asing yang datang ke KSB," tutur ustadz Bur ke perusahaan.
Ia menginformasi bahwa, saat ini tenaga kerja asing yang sudah ada di perusahaan, berdasarkan informasi dari dinas terkait sebanyak 41 orang. Pihaknya juga sudah menerima pengaduan dari masyarakat bahwa, tenaga kerja asing yang masuk sudah banyak lebih dari 41 orang. "Kami tidak bisa mendata ke dalam perusahaan, karena persoalan pandemi yang saat ini terjadi," pungkasnya.
