Potong Dana Bos, Forum Masyarakat Desa Terara Geruduk Pemerintaha Desa - newsmetrontb

Friday, January 24, 2020

Potong Dana Bos, Forum Masyarakat Desa Terara Geruduk Pemerintaha Desa

Lombok Timur -   Forum Masyarakat Desa (Foswara) Desa Terara Kecamatan Terara  Kabupaten  Lombok Timur  melakukan aemo aksi  damai menuntut transfaransi dan keterbukaan  pemerintah desa mengenai pengelolaan dana desa yang menurutnya tidak sesuai   dengan  aturan dan alokasi  dana nya tidak singkron dengan apa yang  di programkan atau dikerjakan   termasuk  pengerja'an rabat dan pasangan paping block di beberapa titik lokasi gang  dan  trotoar, (24/1).

Dalam orasinya, ketua Foswara, Parlan menyampaikan bahwa dana bos siswa berprestasi  serta  katagori  orang tuanya tidak mampu dengan total  dana yang di dapatkan dari pusat sebesar  Rp.40juta  dengan kalkulasi pembagian para siswa yang seharunya mendapatkan sama-sama Rp.500.000  namun pada kenyataanya mereka hanya mendapatkan Rp. 400.000 per siswa.

"Dana bos siswa berprestasi  serta katagori  orang tuanya tidak mampu dengan total  dana yang di dapatkan dari pusat sebesar  Rp.40juta  dengan kalkulasi pembagian para siswa yang seharunya mendapatkan sama-sama Rp.500.000  namun pada kenyataanya mereka hanya mendapatkan Rp. 400.000 per siswa  dengan demikian  pemerintah desa yang berperan sebagai penyalur  melakukan malah melakukan pemotongan  alias  pungli  sebesar Rp.100.000 / siswa", ungkapnya.

Sementara itu, Bagas yang ikut orasi menyoroti kebijakan  yang tidak ada kejelasan dan  tidak transfarasi   pemerintah desa.

"Pengelolaan angaran  dan pembelian  barang  materil yang tidak sesuai, yang harusnya di beli di toko yang di rekomendasikan malah membelinya di  toko milik keluarga dan kerabatnya  saja", pungkasnya.

Setelah melakukan orasi  di depan  pintu gerbang  Kantor Desa  Terara, perwakilan   masa  aksi dipersilahkan  masuk  menemui  BPD dan Mantan  Kades   periode 2015 - 2019, H.Ikhwan untuk melakukan mediasi terkait   apa  yang  menjadi tuntutan  dan  keinginan massa aksi. 

M.IKhsan lebih  lanjut memaparkan  sekaligus menjawab  argumen  dan menepis sanggahan Sekdes  Mustapa .SH.   megenai  pembelian barang materil  dan juga mengenai dana bos bagi  siswa- siswi yang  berprestas   seharusnya  terima  sebesar Rp.500.000 akan tetapi di potong 100.000, sehingga para siswa -siswi hanya  mendaptkan  sebesar Rp .400.000.  

Mantan Sekdes itupun mengecam kebijakan desa yang menotong dana bos tersebut.

"Apapun dalihnya seperti kata sekdes  di  kembangkan sehingga terjadi pembengkakan siswa -siswi  yang mendapatkan yang  dari 40 orang   menjadi  80 orang   itu. Jelas  tidak  boleh di otak atik  lagi karena  bantuan  siswa  berprestasi  tersebut sudah   ketentuannya dari   Pemerintah  Pusat yang  penyaluran  lewat   pemerintah  desa  dan   sudah  jelas  ada aturannya",Tegasnya.

Iapun menuntut supaya segera melakukan mutasi  dan berharap  desa segera  mengagendakan perombakan BPD  biar tidak monoton. 

"Segera melakukan mutasi  dan dan mengagendakan perombakan BPD  biar tidak monoton dari tahun  ke tahun  hanya   itu saja  orangnya , mengingat  masih   banyak  kalangan pemuda  yang  masih energik  dan berwawasan lebih mumpuni", tutupnya.

Sebelum membubarkan diri, massa aksi yabg di pimpin Ikhsan  menyerahkan bukti - bukti otentik kepada pihak  kepolisian   terkait   dugaan penyalahgunaan angaran  dan pemotongan  dana  bos siswa   berprestasi.




 (  LNG08 )

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments