Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Hultikultura dan Peternakan, Suhadi, SP., M. Si. Pada Kamis, (18/7). |
Sumbawa Barat - Dinas Pertanian, Perkebunan Hultikultura dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat baru-baru ini sudah mendata lahan pertanian yang berpotensi kekering.
Lahan yang mengalami kekeringan ini masih banyak tersebar di Kecamatan Seteluk, Kecamatan Poto Tano, Taliwang dan Kecamatan Jereweh, karna potensi gagal cukup tinggi di daerah tersebut. Namun pihak pertanian sudah membantu dengan mesin pompa air, karna masih ada terlihat yang bisa di selamatkan.
"Karna saat ini air tidak cukup, apabila di suplai dari jaringan sekunder Dinas PUPR, karna masih kurang debit airnya," jelas Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Hultikultura dan Peternakan, Suhadi, SP., M. Si. Pada Kamis, (18/7).
Ia mengatakan kedepan para petani ini akan diantisipasi dan dibekali dengan asuransi. Sekarang ada kebijakan Bupati Sumbawa Barat yaitu asuransi petani akan dibayarkan oleh pemerintah, karna sebelumnya petani hanya disuru bayar 36.000 persekali musim tanam, namun petani masih ada yang belum mengerti, padahal sudah disubsidi oleh pemerintah sebanyak 144 ribu, petani hanya membayar 36.000 dengan jumlah asuransi 180 ribu petani bisa mendapatkan 6.000.000.
Lanjut Suhadi, pihaknya menargetkan 2000 Hektar yang akan di asuransi, tetapi hanya sekitar 100 hektar yang mau ikut. Akhirnya dibantu dengan subsidi total dengan cara bertahap yaitu pada tahun depan akan di asuransikan 2000-2500 hektar lahan pertanian.
"Tetapi bukan hanya musim kekeringan ada asuransi, nanti saat musim hujan atau banjir akan di asuransi, karna bulan oktober sampai maret akan masuk musim tanam pertama saat itulah akan dimulai asuransi bagi petani," terangnya.
Sisanya bagi petani yang belum terkena asuransi maka akan diberikan di tahun depan. Dia menuturkan prioritasnya ke depan akan memanfaatkan sumber air permukaan, dengan cara menyedotkan menggunakan mesin 15 - 24 PK khusus lahan petani yang dekat dengan sumber air.
Tambah Suhadi, sapaan akrabnya bahwa data dari pihaknya setelah turun kelapangan, lahan pertanian yang berpotensi kekeringan yaitu lebih dari 1500 lebih hektar atau mencapai 2000 hektar yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat. Dan itu yang sudah kita laporkan langsung ke Provinsi dan Kementerian Pertanian. (Adyt)
@lombokepo