Mataram - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyerukan agar para kandidat yang tampil di Pilkada serentak di tujuh kabupaten/kota di NTB mengedepankan politik santun, menghindari cacian dan kata-kata kasar yang menciderai pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
“Sekali lagi, kontestasi Pilkada itu bukan perang yang harus kita melukai dan penuh dengan cacian serta kata-kata kasar,” ujar Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini, Senin, 7 September 2020.
Gubernur mengingatkan, saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid-19. Para kandidat dan parpol pendukungnya di tujuh wilayah menggelar Pilkada Serentak di NTB, seyogyanya lebih memperhatikan protokol kesehatan dalam Pilkada kali ini.
“Maka, penerapan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi tantangan utama Pilkada serentak 2020 di masa pandemi Covid-19 ini. pastinya, protokol kesehatan harus diperhatikan sekali," tegas Bang Zul.
Menurut Gubernur, Pilkada serentak di NTB, jelas mengharuskan Pemprov NTB berperan dalam menurunkan tensi atau temperatur suhu politik agar tetap berlangsung secara lancar, aman dan damai.
Oleh karena itu, ia meminta agar kontestasi Pilkada itu, di isi dengan penawaran konsep gagasan dan cara melayani masyarakat dengan ikhlas dan sepenuh jiwa. “Kita minta paslon dan pendukung agar mengedepankan sikap kerendahan hati dan pengorbanan luar biasa utk menjadi pelayan masyarakat dalam pengertian sesungguhnya,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu. Khusus pada para tim sukses, Gubernur berpesan, agar jangan menghabiskan energi secara berlebihan dan menyita semua pikiran dan perasaan dengan urusan persoalan politik dan kekuasaan semata.
“Jangan sampai kita sibuk teriak-teriak, tapi orang lain bekerja di tempat kita dengan sungguh-sungguh dalam sunyi. Selanjutnya, untuk menguasai bumi di mana kita berpijak dan akan dikuburi ini,” tandas Bang Zul.
Gelaran Pilkada Serentak 2020 akan berlangsung 9 Desember 2020. Ada tujuh kabupaten/kota di NTB yang menyelenggarakan Pilkada Serentak. Yakni, Kota Mataram, KLU, Lombok Tengah, Sumbawa, KSB, Dompu dan Kabupaten Bima. (Humas NTB/LNG04)
@lombokepo