- newsmetrontb

Friday, October 10, 2025

 


Newsmetrontb.com_ TERARA LOMBOK TIMUR NTB   Dua orang oknum siswi SMPN 1 Terara  Kabupaten Lombok Timur  viral  setelah vidionya diungah dimedsos melalui akun  face books   dimana  dalam vidio tersebut  keduan  orang siswi  ini  menghujat MBG  dengan kata_ kata kotor dan tidak beradab meski mereka tergolong masih anak dibawah umur. 

Keduanya me-review menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterimanya sambil mengucapkan kata-kata tidak pantas dalam bahasa daerah.

Kepala Sekolah SMPN 1 Terara, Muhammad Zaini saat dikonfirnasi membenarkan peristiwa tersebut dan ia menjelaskan  bahwa kedua siswi dalam video tersebut adalah muridnya. 

Dan video yang berdurasi 23 detik tersebut awalnya dibuat hanya untuk bersenda gurau, tapi menjadi viral setelah diunggah oleh pihak luar.

Kejadian ini kan insidentil tidak terencana Yang mengunggah video ini orang luar sehingga menjadi viral," jelas Zaini Jumat (10/10/2025).

Zaini menegaskan pihak sekolah akan memberikan pembinaan dan sanksi kepada siswi dalam video Namun ia memastikan tidak akan mengeluarkan mereka dari sekolah.

Tambah oleh Kepala sekolah Zaeni pihak sekolah tidak akan mengeluarkan anak tersebut. Jika siswi kami  ini merasa terbeban oleh bully temannyab dilingkungan sekolah  pihak sekolah akan carikan sekolah yang lain.

 Akan tetapi jika  mereka masih mau sekolah disini ( SMP 1 Terara _ red ) pihak sekolah akan berikan pendampingan dan pembinaan.Imbuhnya .( 10/10/2025 )

Zaini  juga  mengatakan bahwa siswi yang ada dalam video tersebut mengalami broken home. Sehingga menurut Zaini apa yang dilakukan oleh siswinya tersebut sebagai bentuk mencari perhatian sehingga kami akan berikan atensi khusus. " Tuturnya 

sementara itu Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Lombok Timur Yuliani menyebut menilai meski para siswi tersebut dianggap pelaku namun  mereka juga merupakan korban lingkungan dan media sosial. Sehingga ia berjanji akan memberikan atensi secara khusus dan  tidak boleh menghakimi mereka sebagai pelaku terlebih mengigat usia masih  tergolong anak dibawah umur ." jelasnya ( 10/10/2025 )

Yulia menambahkan kedua siswi tersebut saat ini mengalami tekanan psikologis akibat video yang viral dan perundungan dari teman sebaya. "Karena sudah viral dan  saat ini mendapatkan tekanan  sementara trauma  sedang tidak terlalu berat  stelah kami lakukan cek psikologi mereka UjarNya .

Terhadap pihak sekolah Ia pinta untuk tidak memberikan sanksi fisik maupun mengeluarkan siswi tersebut. dan Sebagai bentuk tanggung jawab moral disarankan untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Dan pihak sekolah agar melakukan  memberikan sanksi yang ada sesuai dengan  aturan  dan jagan  sampai saksinya berupa kontak pisik . pungakas  Yulia selaku  Kepala UPPA Kabupaten Lombok Timur. ( red ) 


@lombokepo

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments