Oknum Pekasih Di Sembalun Bumbung Di Duga Diskriminatif! - newsmetrontb

Tuesday, October 31, 2023

Oknum Pekasih Di Sembalun Bumbung Di Duga Diskriminatif!


Lombok Timur - Oknum Pekasih inisial Amaq EU di duga diskriminatif terhadap pendatang di Sembalun Bumbung.


Hal ini terlihat saat seorang pendatang di Sembalun Bumbung inisial AE meminta ijin untuk mengairi tanaman kubis/kol yang baru di tanam. Bukannya mendapat jawaban, malah oknum Pekasih Amaq EU langsung emosi dan meminta supaya yang bersangkutan untuk tidak mengambil air yang mengalir dari Hutan Lindung Sembalun.


"Tidak boleh, saya tidak kasi ijin. Awas saja kamu kalau berani mengambil air ini lagi sekali!", bentaknya.


Sebelum menanam tanaman kubis, AE pun sebelumnya meminta ijin pada pekasih inisial Amaq SS, namun saat mulai mengairi tanaman tiba tiba pekasih Amaq EU datang dan melarang. Menurut Amaq EU, pekasih Amaq SS adalah anak buahnya dan harus meminta ijin sama yang bersangkutan. Setelah negosiasi mengenai, ahirnya AE di kasi ijin mengairi tanamannya.


Namun, saat AE mengairi tanamannya seorang warga lain menyerobot air sehingga tanaman kubisnya tidak habis di airi. Oleh sebab itu, yang bersangkutan pun minta ijin lagi pada pekasih Amaq SS dan di berikan ijin. Namun lagi lagi pekasih Amaq EU datang dan membentak AE.


" Kita menghampiri yang bersangkutan  sambil meminta ijin untuk mengairi tanaman kubis yang baru di tanam. Tapi bukannya mendapat respon yang baek, malah yang bersangkutan menjawab dengan emosi sambil berkata tidak boleh. Dan dia juga sempat bilang kalau sampai mengambil air sekali lagi awas aja", jelas AE.


AE sendiri baru pertama kali bercocok tanam di daerah Sembalun, iapun mengaku kalau dirinya kesulitan mendapatkan air, baek untuk kebutuhan air bersih maupun untuk irigasi. 


"Sudah sering kali kita minta, padahal cuma sedikit buat mengisi tandon air buat kebutuhan dapur juga tidak boleh, padahal prosedur desa kita sudah ikuti, kalau memang harus bayar iya pasti kita akan bayar sesuai aturannya", pungkasnya.


Ketua P3A Sembalun Bumbung, Mahli, yang di konfirmasi awak media menyayangkan sikap oknum Amaq EU, ia pun berjanji akan segera memanggil yang bersangkutan untuk di mintai keterangan.


"Kalau masalah mengairi tanaman itu silahkan aja, semua orang punya hak yang sama. Saya akan segera memanggil yang bersangkutan untuk di mintai keterangan terkait sikap tidak terpujinya' jelasnya lewat telphone.


Selang beberapa hari, AE kembali meminta ijin kepada pekasih SS untuk mengairi kebunnya dan pekasih SS pun mengiyakan.


Namun lagi lagi pekasih EU datang dan meminta AE untuk minta ijin mengairi kebunnya di P3A.


"Kamu minta ijinnya sama P3A, nanti dia yang atur air", cetusnya.


AE pun memutuskan untuk mengairi kubis yang sudah kadung dia tanam dengan memompa air dari embungan milik Haji Wita. Namun biaya yang di keluarkan pun cukup besar, karena untuk sampai ke tanamannya, dia harus menggunakan dua (dua) mesin air listrik.


"Yach mau gemana lagi, ketimbang tanamannya mati, terpaksa harus keluar biaya yang lumayan, kita pakai 2 mesin air listrik, dan harus mengisi 2 (dua) KWH sekaligus baru airnya sampai ke tanaman", pungkasnya.


Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments